Kepala BGN: Faktor Gizi Pemain Buat Timnas Sulit Menang
INDEKSMEDIA.ID – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyoroti peran gizi dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja produktif di Indonesia, termasuk dalam dunia olahraga. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari akun Instagram detikcom, ia mengungkapkan bahwa faktor gizi menjadi salah satu penyebab sulitnya Timnas Indonesia meraih kemenangan dalam pertandingan sepak bola.
“Jadi jangan heran kalau PSSI itu sulit menang karena main 90 menit berat. Kenapa? Karena gizinya tidak bagus dan banyak pemain bola lahir dari kampung,” ujar Dadan Hindayana.
Menurutnya, kondisi gizi yang kurang optimal di kalangan atlet, terutama di masa pertumbuhan, dapat berdampak pada daya tahan fisik dan kecerdasan dalam bermain. Ia membandingkan kondisi ini dengan negara-negara seperti Jepang dan Australia, yang telah mengutamakan pola makan bergizi selama puluhan tahun.
Dadan menyoroti bahwa saat ini Timnas Indonesia sudah mengalami peningkatan, dengan 17 pemainnya merupakan produk dari sistem gizi yang lebih baik, khususnya di Belanda. Namun, ia menegaskan bahwa masih ada tantangan besar untuk bisa bersaing dengan tim-tim kuat dunia.
“Apalagi Jepang yang makan bergizinya sudah 100 tahun, IQ rata-rata tertinggi di dunia di Jepang,” tambahnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa dalam dunia olahraga, terutama sepak bola, kecerdasan taktis dan daya tahan fisik tidak hanya bergantung pada latihan, tetapi juga pada pola makan yang berkualitas. Ia pun menekankan bahwa penting bagi Indonesia untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang sejak dini agar dapat mencetak atlet-atlet berprestasi di masa depan.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa asupan gizi yang baik sejak kecil dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan fisik seseorang, termasuk atlet. Negara-negara yang memiliki pola konsumsi makanan bergizi tinggi, seperti Jepang dan Belanda, telah membuktikan bahwa nutrisi yang optimal dapat berkontribusi pada performa olahraga yang lebih baik.
Dadan Hindayana berharap pemerintah dan masyarakat semakin menyadari pentingnya gizi dalam mencetak generasi unggul, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam dunia olahraga. Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa olahraga pun membutuhkan kecerdasan, dan itu dimulai dari pola makan yang sehat.