Serba-Serbi Makna “Minal Aidin Wal Faidzin”, Bukan Ucapan Permohonan Maaf!
INDEKSMEDIA.ID – Saat Hari Raya Idul Fitri, umat Muslim di Indonesia sering mengucapkan “Minal Aidin Wal Faidzin” sebagai bentuk doa dan harapan. Namun, tidak sedikit yang belum memahami makna serta penulisan yang benar dari ungkapan ini.
Asal dan Makna “Minal Aidin Wal Faidzin”
Secara harfiah, “Minal Aidin Wal Faidzin” terdiri dari dua frasa bahasa Arab. “Minal Aidin” berarti “termasuk dari orang-orang yang kembali (ke fitrah),” sementara “Wal Faidzin” berarti “dan termasuk orang-orang yang menang.” Dengan demikian, ungkapan ini bermakna doa agar seseorang termasuk dalam golongan orang yang kembali suci setelah menjalankan ibadah puasa dan meraih kemenangan melawan hawa nafsu.
Namun, dalam penggunaan bahasa Arab yang lebih baku, ungkapan ini biasanya diawali dengan frasa “Ja’alanallahu,” sehingga menjadi “Ja’alanallahu minal ‘aidin wal faidzin” (جَعَلَنَا اللَّهُ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ), yang berarti “Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali (ke fitrah) dan meraih kemenangan.”
Ucapan yang Populer di Indonesia, tapi Tidak di Negara Arab
Menariknya, meskipun ucapan ini sangat populer di Indonesia, ungkapan “Minal Aidin Wal Faidzin” tidak umum digunakan di negara-negara Arab. Masyarakat Arab lebih sering mengucapkan “Taqabbalallahu minna wa minkum” (تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ), yang berarti “Semoga Allah menerima (amal ibadah) dari kami dan dari kalian.”
Bukan Ungkapan Permintaan Maaf
Banyak orang di Indonesia menganggap bahwa “Minal Aidin Wal Faidzin” berarti “mohon maaf lahir dan batin.” Padahal, secara makna, ungkapan ini tidak memiliki hubungan langsung dengan permintaan maaf. Jika ingin mengungkapkan permintaan maaf, ucapan yang lebih tepat adalah “Afwan” atau “Mohon maaf lahir dan batin.”
Pentingnya Memahami Makna Ucapan
Sebagai umat Muslim, memahami makna dari ungkapan yang sering digunakan saat Idul Fitri sangat penting agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dengan mengetahui arti yang sebenarnya, kita dapat menggunakan ucapan yang lebih tepat sesuai dengan konteksnya.
Maka, saat mengucapkan “Minal Aidin Wal Faidzin,” pastikan untuk memahami bahwa itu adalah doa agar kita termasuk dalam golongan yang kembali ke fitrah dan meraih kemenangan, bukan sebagai permohonan maaf. Jika ingin meminta maaf, sebaiknya menggunakan ucapan yang lebih sesuai seperti “Mohon maaf lahir dan batin.”
Dengan pemahaman yang lebih baik, perayaan Idul Fitri bisa menjadi lebih bermakna dan sesuai dengan nilai-nilai Islam yang sesungguhnya.