Krisis Populasi ‘Resesi Seks’ Hantui Negeri Sakura!

INDEKSMEDIA.ID — Manusia adalah spesies seperti biasanya, mereka bisa punah bila tidak memproduksi sesamanya melalui lawan jenisnya.

Jepang, yang dijuluki negeri Sakura itu, mengalami apa yang disebut sebagai “resesi seks”.

Resesi seks tentu saja menimbulkan dampak signifikan terhadap laju perkembangan manusia.

Rosemary Putnam Tong mengatakan, dengan mengutip salah satu gerakan “feminisme radikal” di negeri Paman Sam, Amerika Serikat, bahwa;

“Cukup lah perempuan tidak berkeinginan melahirkan keturunan, maka jelas dunia dan sejarah manusia akan berhenti,” dikutip dari karya Putnam, Feminisme Thought.

Bahaya ini sudah dirasakan oleh negeri Sakura. Pasalnya, krisis populasi tersebut menyebabkan banyaknya sekolah ditutup secara permanen.

Dalam pemberitaan Reuters, dua siswa bernama Eita Sato dan Aoi Hoshi menjadi lulusan terakhir di SMP Yumoto, Desa Ten-ei, Prefektur Fukushima, Utara Jepang.

Dilansir dari faktanya google, sekolah tersebut sudah beroperasi selama 76 tahun.

Di samping itu, data pemerintah menunjukkan ada sekitar 450 sekolah tutup pada tiap tahunnya.

Dikabarkan melalui data tersebut, di antara 2002 hingga 2020, hampir 9 ribu sekolah ditutup secara permanen.

Usaha Jepang tentu saja adalah meningkatkan populasi yang sampai akhir ini signifikasinya belum terlihat. (*)