Nepal Gelar Pemilu 5 Maret 2026 Usai Demo Rusuh
Presiden Nepal Ram Chandra Poudel resmi menunjuk mantan Ketua Mahkamah Agung, Sushila Karki, sebagai perdana menteri sementara untuk memimpin pemerintahan transisi dan mengurus penyelenggaraan pemilihan umum.
Keputusan ini diambil setelah pergolakan politik dan demonstrasi berdarah pada 9 September 2025 yang memaksa Perdana Menteri KP Sharma Oli mengundurkan diri dan kabur ke luar negeri. Beberapa menteri dalam kabinet Oli bahkan menjadi sasaran amuk massa.
Dilansir Reuters, kantor presiden mengumumkan bahwa parlemen resmi dibubarkan dan tanggal pemungutan suara telah ditetapkan.
“Presiden membubarkan parlemen dan menetapkan tanggal 5 Maret 2026, hari Kamis, sebagai hari pemilihan umum,” demikian pernyataan resmi dari kantor Presiden Poudel, Sabtu (13/9/2025).
Penunjukan Karki dilakukan setelah dua hari perundingan maraton antara Presiden Poudel, panglima militer Ashok Raj Sigdel, dan para pemimpin demonstrasi yang memicu pergolakan terburuk Nepal dalam beberapa tahun terakhir.
Kerusuhan tersebut menewaskan sedikitnya 51 orang dan melukai lebih dari 1.300 orang. Aksi massa dipicu oleh kebijakan pemerintah yang sempat melarang penggunaan media sosial, sebelum akhirnya dicabut.Kekerasan baru mereda setelah Oli mengundurkan diri pada Selasa (9/9).
