https://www.zeverix.com/

INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Waspada, Memar Tanpa Sebab Bisa Jadi Tanda Gangguan Kesehatan Serius

Ilustrasi memar

Memar biasanya muncul setelah benturan atau cedera ringan. Namun, tidak sedikit orang yang mendapati bercak biru keunguan di kulit meski tidak merasa terbentur sama sekali. Kondisi ini tentu menimbulkan rasa khawatir, sebab bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.

Secara medis, memar terbentuk ketika pembuluh darah kecil di bawah kulit pecah dan darah merembes ke jaringan sekitar. Seiring waktu, tubuh akan menyerap kembali darah tersebut hingga memar menghilang. Akan tetapi, jika memar sering muncul tanpa alasan jelas, ada sejumlah faktor kesehatan yang mungkin menjadi pemicunya.

Berikut beberapa penyebab memar tanpa sebab yang umum terjadi, dikutip dari Medical News Today, Senin (22/9/2025).

1. Penyakit Ginjal

Gangguan fungsi ginjal bisa memengaruhi elastisitas kulit dan sistem pembekuan darah. Penderita penyakit ginjal lebih mudah mengalami memar, apalagi jika mengonsumsi obat-obatan yang turut menghambat kerja trombosit.

2. Kekurangan Vitamin

Kurangnya asupan vitamin penting juga berperan. Kekurangan vitamin C membuat pembuluh darah rapuh, sementara vitamin K berperan langsung dalam pembekuan darah. Kekurangan zat besi (anemia) juga meningkatkan risiko memar karena tubuh kekurangan sel darah merah sehat.

3. Gangguan Pembekuan Darah

Kelainan darah seperti hemofilia atau penyakit von Willebrand dapat menyebabkan benturan kecil berujung memar besar dan lama hilang. Kedua kondisi ini terjadi karena tubuh kekurangan faktor pembekuan tertentu.

4. Efek Samping Obat

Obat pereda nyeri seperti aspirin atau ibuprofen, serta obat pengencer darah (antikoagulan), bisa memicu memar karena memperlambat proses pembekuan. Jika memar sering muncul saat mengonsumsi obat-obatan tersebut, perlu konsultasi ke dokter.

5. Sepsis

Sepsis atau keracunan darah akibat infeksi dapat menimbulkan bercak merah kecil di kulit yang berkembang menjadi memar besar. Kondisi ini darurat medis karena dapat mengancam nyawa bila terlambat ditangani.

6. Olahraga Intens

Aktivitas fisik berat, terutama tanpa pemanasan, bisa menyebabkan cedera otot ringan yang membuat pembuluh darah pecah. Akibatnya, memar mendadak dapat muncul meski tidak ada benturan jelas.

7. Trombosit Rendah

Trombositopenia atau rendahnya jumlah trombosit dalam darah menurunkan kemampuan tubuh menghentikan perdarahan. Kondisi ini bisa dipicu kanker darah, terapi radiasi, atau efek samping obat tertentu.

8. Sindrom Cushing

Kadar hormon kortisol yang terlalu tinggi membuat kulit menipis dan pembuluh darah lebih rapuh. Akibatnya, penderita sindrom Cushing cenderung lebih mudah mengalami memar.

Kapan Harus ke Dokter?

Memar tanpa sebab tidak selalu menandakan penyakit berbahaya. Namun, perlu diwaspadai jika memar muncul terlalu sering, berukuran besar, terasa nyeri, atau tidak kunjung hilang dalam waktu lama. Segera periksakan diri ke tenaga medis untuk mengetahui penyebab pastinya.

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!