Bukan MBG, Siswa SMPN 9 Palopo Keracunan Massal Akibat Jajanan Kantin Sekolah
PALOPO, INDEKSMEDIA — Kasus keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa SMP Negeri 9 Palopo masih menjadi perhatian publik. Hingga Selasa (21/10/2025), penyebab pasti kejadian tersebut belum dapat dipastikan karena masih menunggu hasil uji laboratorium dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Makassar.
Petugas pelapor, San Ashari, menyebutkan bahwa total ada 24 siswa yang mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan di kantin sekolah pada Senin (20/10/2025) pagi.
“Total kasus yang tertangani seluruhnya adalah 24 orang. Tidak ada laporan korban meninggal dunia,” jelas San Ashari dalam keterangan resminya.
Para siswa yang mengalami gejala mual, muntah, dan sakit perut segera dilarikan ke berbagai fasilitas kesehatan di Kota Palopo. Rinciannya:
- RSUD Sawerigading Palopo: 13 orang
- RS Mujaisah Palopo: 3 orang
- RS Palemai Palopo: 1 orang
- Puskesmas Maroangin: 2 orang diobservasi
- Perawatan jalan di sekolah: 5 orang
Dari hasil observasi awal, gejala yang paling banyak dialami siswa meliputi muntah (79%), sakit perut (75%), sakit kepala (63%), demam (29%), diare (20%), pusing (17%), mual (13%), dan menggigil (13%).
Tim gabungan Dinas Kesehatan Kota Palopo dan Puskesmas Maroangin telah melakukan investigasi epidemiologi di lokasi kejadian. Beberapa sampel makanan sisa, termasuk ayam suwir, serta sampel muntahan siswa, telah dikirim ke BTKL-PP Makassar untuk pemeriksaan laboratorium.
“Hasil pemeriksaan lapangan menunjukkan bahwa makanan (ayam suwir) pada saat diolah tidak dalam kondisi baik atau segar,” ungkap San Ashari.
Pihak Dinas Kesehatan juga menegaskan, penyelidikan epidemiologi lanjutan masih dilakukan dengan mengambil sampel tambahan dari makanan sisa dan pasien untuk memastikan sumber pencemaran.
Kejadian bermula pada Senin (20/10/2025) sekitar pukul 10.30 Wita, ketika sejumlah siswa mulai mengeluh mual, pusing, dan muntah usai menyantap nasi ayam suwir yang dijajakan di kantin sekolah. Jumlah korban terus bertambah hingga mencapai 24 orang dalam rentang waktu 11.00 hingga 13.00 Wita.
Kepala Sekolah SMPN 9 Palopo, Iding Nangke, sebelumnya menyatakan bahwa pihaknya telah menutup sementara aktivitas kantin sekolah dan berkoordinasi penuh dengan Dinas Kesehatan untuk menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

