https://www.zeverix.com/

INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Banjir Menjadi Tamu Setia, Derita Warga Malangke Kapan Berakhirnya

Penulis:Yusril (Ketua Umum HIMALAYA)

Tahun 2023 memasuki bulan Maret daerah Malangke Raya, yaitu Kecamataan Malangke dan Malangke Barat, terendam banjir di beberapa titik.

Bahkan ada beberapa Desa yang mulai terdampak banjir sejak akhir tahun 2022 hinggah saat ini, yaitu Desa Cenning, Desa Limbong Wara dan Desa Wara.

Banjir di tiga Desa itu iperkirakan akibat dari tanggul Sungai Rongkong yang jebol sehigga aliran air sungai mengarah kepemukiman warga.

Warga pun berusaha keras membenahi tanggul tersebut dengan gotong royong, namun alat seadanya, yang pada kenyataannya tidak mampu membendung masuknya air ke kepemukiman warga.

Akibat dari fenomena ini, beberapa tempat di desa tersebut tidak lagi dapat dilalui tanpa menggunakan perahu. Akhirnya masayarakat juga bekerja gotong royong membuat jalan alternatif berupa kayu yang serupa dengan jembatan layang.

Daerah lain seperti Desa Pattimang sudah hampir satu minggu ini juga digenangi banjir dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa. Tak terelakkan, air juga memasuki rumah warga sampai ke badan jalan.

Adakah kerugian? jelas ada banyak kerugian. Tanaman petani gagal panen, tambak ikan jebol, lahan masyarakat tidak produktif lagi, perekonomian masyarakat tidak stabil, di samping itu juga muncul berbagai penyakit lantaran air yang tidak bersih.

Beberapa rumah yang tidak lagi bisa dihuni mengharuskan sebagian warga mengungsi, akses jalan yang terputus mengharuskan untuk menggunakan perahu, hinggah anak-anak sekolah tidak dapat menikmati fasilitas sekolahnya yang digilas oleh banjir.

Wilayah Malangke terendam Banjir (Dok.Paya)

Apakah ini akan terus terjadi? Apakah nasib ini akan terus kami alami sebagai warga Malangke?

Setiap tahunya terjadi seakan hal yang sudah terjadwalkan, suatu kebiasaan yang sangat merugikan banyak masyarakat, aktifitas lumpuh dimbil alih oleh limpahan banjir, di dalam rumah pun bagaikan kolam, jalan raya laksana tubuh aliran sungai.

Tanaman dan tambak yang menjadi mata pencaharian masyarakat rusak dihidangi air yang menggenang hingg menengelamkan tanaman dan tambak tersebut.

Akhirya petani gagal panen, di mana inilah yang menjadi sumber utama penghasilan kebanyakan mayarakat untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Derita ini sudah berlangsung bertahun-tahun, teringat masa-masa kecil saya dan teman-teman selalu mandi-mandi di depan rumah nenek saya yang juga setiap tahunya terendam banjir.

Seorang pemangku kebijakan kala itu berjumpa dengan mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya akan derita ini, mereka mengusulkannya agar lantai rumah dinaikkan dan badan rumah ditinggikan.

Usulannya jitu, tapi tentu saja usulan semacam ktu butuh banyak cuan.

Saya jadi teringat salah satu lirik lagu sang musisi lengendaris Iwan Fals “Pengauasa-penguasa, beri hambamu uang,”. Itulah saran paling praktis.

Pemangku kebijakan lainnya mengusulkan kepada petani agar mampu memprediksi kapan datangnya banjir agar sebelum datangnya banjir, petani diusulkan tidak menanam terlebih dahulu. Entah bagaimana usulan itu bisa menjadi solusi.

Cukuplah kerumitan itu, Kami sudah muak dengan keadaan ini. Masyarakat tidak butuh janji-janji manis yang sering tuan-puan lontarkan.

Apa yang masyarakat butuhkan adalah solusi serius dalam penanggulangan banjir di Kecamatan Malangke dan Malangke Barat dapat menjadi prioritas tuanku sekalian.

Pemerintah Daerah dan pemerintah Provinsi sebagai pemimpin yang telah diberikan amanah dalam memangju kebijakan supaya mengarahkan semua elemen terkait agar penanggulangan banjir di Malangke ini bisa terselesaikan.

Mengigat banjir di dua Kecamatan Malangke dan Malangke Barat ini perlu penanganan serius dan dengan skala prioritas. Alasannya, banyak merugikan masyarakat yang sudah puluhan tahun terdampak.

Tentu saja kita selalu merasah gelisah, sembari merenungi nasib kampung tercinta ini ketika terus dibiarkan seperti ini tampa perhatian lebih dari pemangku kebijakan.

Semoga kita dalam keadaan baik-baik saja.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!