Harga Emas Antam Naik Tiga Hari Beruntun, Tembus Rp2,174 Juta per Gram
JAKARTA, INDEKSMEDIA.ID – Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali menunjukkan tren kenaikan. Berdasarkan data dari laman resmi Logam Mulia, Rabu (24/9/2025), harga emas naik Rp10.000 menjadi Rp2.174.000 per gram. Kenaikan ini memperpanjang tren positif emas Antam yang sudah berlangsung selama tiga hari berturut-turut.
Sementara itu, harga jual kembali (buyback) emas Antam ditetapkan sebesar Rp2.021.000 per gram. Harga buyback ini merupakan nilai yang diterima konsumen ketika menjual emas kembali ke Antam.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017, transaksi emas batangan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22. Untuk pembelian emas, tarif PPh 22 ditetapkan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 0,9 persen untuk non-NPWP. Setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22.
Adapun untuk transaksi penjualan kembali (buyback), emas batangan dengan nominal lebih dari Rp10 juta dikenakan tarif PPh 22 sebesar 1,5 persen bagi pemegang NPWP, dan 3 persen untuk non-NPWP. Pajak tersebut langsung dipotong dari total nilai buyback.
Rincian Harga Pecahan Emas Antam
Harga emas Antam hari ini bervariasi sesuai dengan pecahan yang tersedia, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram. Berikut daftar lengkap harga emas batangan Antam per Rabu (24/9/2025):
- 0,5 gram: Rp1.137.000
- 1 gram: Rp2.174.000
- 2 gram: Rp4.288.000
- 3 gram: Rp6.407.000
- 5 gram: Rp10.645.000
- 10 gram: Rp21.235.000
- 25 gram: Rp52.962.000
- 50 gram: Rp105.845.000
- 100 gram: Rp211.612.000
- 250 gram: Rp528.765.000
- 500 gram: Rp1.057.320.000
- 1.000 gram: Rp2.114.600.000
Tren Kenaikan Harga
Kenaikan harga emas Antam selama tiga hari terakhir mencerminkan tren penguatan yang juga terjadi di pasar emas global. Faktor pendorong umumnya terkait dengan ketidakpastian ekonomi global, pergerakan nilai tukar, hingga kebijakan suku bunga.
Dengan harga yang menembus Rp2,174 juta per gram, emas batangan Antam kembali menjadi instrumen investasi yang menarik, terutama bagi masyarakat yang mencari instrumen lindung nilai (safe haven).