Kompatibilitas Nilai-Nilai Budaya Sipakatau dengan Ajaran Al-Qur’an
INDEKSMEDIA.ID – Budaya, nilai dan adat merupakan tiga hal yang teramat penting dalam sebuah suku.
Baik budaya, nilai dan adat biasanya akan dijunjung tinggi oleh masyarakat.
Sebab, cerminan sebuah suku dapat dilihat dari budaya, nilai dan adatnya.
Salah satu nilai yang masih eksis dan populer pada masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya suku Bugis adalah Sipakatau.
Nilai tersebut berusaha menjadikan seseorang menghormati dan memperlakukan manusia lain sesuai dengan sifat-sifat kemanusiaan.
Hal tersebut selaras dengan ajaran Al-Qur’an.
Sikap menghormati dan memperlakukan manusia dengan baik secara rinci termaktub dalam ayat berikut.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S Al-Hujurat [49] : 13)
Ayat tersebut memberikan penegasan bahwa Sang Pencipta tidak membeda-bedakan manusia dari fisik atau rupanya.
Namun, penentuan sisi kebaikan ditentukan lewat tingkat ketaqwaan seseorang.
Ayat tersebut juga secara tersirat memerintahkan manusia untuk saling kenal mengenal serta saling menghargai.
Sisi perbedaan dapat dikesampingkan dengan melihat dari segi persamaan sebagai sesama manusia, terlebih lagi sebagai sesama orang yang beriman.
Dengan demikian, terdapat kompatibilitas antara nilai-nilai Sipakatau dengan Al-Qur’an.
