Makam Bung Karno: Spirit Kebudayaan Indonesia

INDEKSMEDIA.ID – Tradisi Sulawesi Selatan memang sangat berbeda dengan tradisi Jawa.

Perbedaan yang terlihat mencolok adalah budaya ziarah ke makam orang-orang yang dianggap gigih membela kebenaran.

Di Jawa sendiri, ada banyak objek wisata “mistis”, tidak terkecuali kuburan.

Salah satu kuburan yang ramai dikunjungi oleh masyarakat adalah kediaman abadi Bung Karno.

Di sana terlihat makam Bung Karno berdekatan dengan makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai.

Di sekitar makam tersebut ada pasar, museum dan Perpustakaan Bung Karno serta Gong Perdamaian Dunia.

Pemimpin yang kerap disapa oleh masyarakat Islam itu sebagai Ahmad Soekarno lahir di kota Surabaya, meninggal di Jakarta dan dikebumikan di Blitar.

Mengapa dikebumikan di Blitar, dengan alasan kedua orang tuanya dimakamkan di sana.

Ini adalah hasil dari Keppres No 44 Tahun 1970 tentang pemakaman Presiden Seokarno dengan pilihan lokasi di kota Blitar oleh Presiden Soeharto.

Namun dalam beberapa catatan, mengapa bung Karno dimakamkan di sana, karena adanya masalah politik yang cukup pelik.

Ini dapat kita baca di dalam “Bung Karno Dibunuh Tiga Kali”, karya Asvi Warman Adam.

Terlepas dari itu, spirit mistisisme, kebudayaan tinggi, dan keharmonisan akibat dari rumah tak bersuara itu tetap terjaga.

Perekonomian, artefak sejarah, dan berbagai item kegiatan yang ada di sana dapat disaksikan, dan sekaligus sebagai bukti bahwa orang mati pun memiliki manfaat yang luar biasa.

Semoga di tempat-tempat lain bisa mengidentifikasi para pendahulu yang mampu melahirkan momentum kebudayaan yang indah.

Sekadar diketahui, Ir. Soekarno wafat pada tanggal 21 Juni 1970.

Makamnya berada di Jl. Insinyur Soekarno No. 152 Bondogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur. (*)