https://www.zeverix.com/

INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Viral Curhatan Guru Honorer 9 Tahun di Pulau Terpencil Pangkep Gagal Lolos PPPK, Ini Respons BKN

Jibril Daulay Jibril Daulay
Misna, seorang guru honorer 9 tahun mengabdi di pulau terpencil di Kepulauan Pangkep gagal menjadi PPPK (foto: tangkapan layar/facebook)

PANGKEP, INDEKSMEDIA.ID — Curhatan seorang guru honorer di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, menjadi viral di media sosial setelah dirinya gagal lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Guru bernama Masna itu diketahui telah mengabdi selama 9 tahun di pulau terpencil, namun nasibnya belum juga berubah.

Lewat unggahan di akun Facebook Mamal Lapor Jedral, Masna menceritakan kekecewaannya. Ia mengaku sudah mengikuti ujian seleksi PPPK di kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan bahkan memegang sertifikat dengan nilai lebih dari 400. Namun, saat pengumuman, namanya tak tercantum dalam daftar peserta yang lolos.

“Saya juga tidak tahu kenapa saya tidak lolos, karena saya sudah mengikuti ujian kemarin di kantor BKN dan ada juga sertifikasi yang dikirim dari BKN, nilai saya di situ 400 lebih. Pas pengumuman, paruh waktu saya tidak termasuk, tidak ada nama saya di paruh waktu,” katanya dalam video yang diunggah pada Kamis, 11 September 2025.

Masna bercerita, sejak tahun 2016 dirinya setia mengajar di SD Negeri 17 Pelokang Balo-Baloang, Kecamatan Liukang Tangaya, sebuah pulau terpencil di Kabupaten Pangkep. Ia jarang ke kota, kecuali ketika ada keperluan penting seperti pendaftaran PPPK atau Program Profesi Guru (PPG).

“Saya sudah 9 tahun honorer dari tahun 2016 sampai sekarang saya aktif mengajar. Baru saya ke kota kalau ada pendaftaran PPPK atau PPG. Jadi selama ini saya terus mengajar di pulau,” ujarnya.

Menurutnya, pihak sekolah sebenarnya sudah mengusulkan namanya melalui operator sekolah. Namun, hingga kini hasilnya nihil.

“Saya sudah kabari operator, katanya sudah diusulkan,” kata Masna singkat.

Respons BKN

Menanggapi hal tersebut, Kepala BKN Prof. Zudan Arif Fakrulloh saat dikonfirmasi HeraldSulsel melalui WhatsApp pada Senin (1/9/2025), menyarankan agar masalah itu ditanyakan langsung ke Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pangkep.

“Coba ditanyakan ke BKD atau bupatinya, yang bersangkutan diusulkan ke pusat tidak,” ujarnya.

Kisah Masna segera menyedot perhatian warganet. Banyak yang memberikan dukungan moral sekaligus menyuarakan keprihatinan atas nasib guru honorer di daerah-daerah terpencil.

Dilihat Indeksmedia.ID, video yang unggah sejak Kamis, 11 September itu itu sudah memiliki jumlah 20 ribu lebih tayangan hingga Jumat siang. Kemudian sudah dibagikan sebanyak 60 kali dan 40 lebih respons komentar.

Salah satu netizen mengatakan, lokasi Masna yang mengabdi di pulau terluar Sulawasi Selatan harunys lebih diprioritaskan, apalagi sudah 9 tahun lamanya jadi guru anak-anak di pulau itu.

“Harusnya inimi dlu yang diproritaskan. Kasian sudah lama mengabdi aalagi di daerah pulau. Sabarki Ibu Guru..” tulis Ummu Adzkia.

“gitulah kalo tdk ada ordal psti dluar jangkauan pak jendral, “ kata SHatria Perkhasa.

Maaf Untuk Copy Berita Silahkan Hubungi Redaksi Kami!