Datu Luwu ke-40: Pembentukan Provinsi Tana Luwu Adalah Cita-cita Sejarah
PALOPO, INDEKSMEDIA.ID — Seruan pembentukan Provinsi Tana Luwu kian menguat seiring beredarnya imbauan persatuan dari La Maradang Mackulau Opu To Bau, Datu Luwu ke-40. Dalam imbauannya, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu mewujudkan cita-cita luhur pembentukan Provinsi Tana Luwu.
Datu Luwu menekankan bahwa perjuangan tersebut membutuhkan persatuan lintas elemen, mulai dari tokoh adat, tokoh agama, pemuda, hingga perempuan sebagai bagian tak terpisahkan dari Wija To Luwu.
“Saatnya segenap Wija To Luwu, para tokoh adat, tokoh agama, pemuda, dan perempuan bersatu dalam pemikiran dan tindakan guna mewujudkan cita-cita luhur pendirian Provinsi Tana Luwu,” demikian bunyi imbauan tersebut, Senin (29/12/2025).
Ia menegaskan, gagasan pembentukan Provinsi Tana Luwu bukanlah kehendak sesaat, melainkan cita-cita yang telah lama hidup dan mengakar dalam sejarah panjang masyarakat Luwu.
“Cita-cita ini bukanlah kehendak sesaat. Ia telah lama mengkristal dalam sanubari setiap Wija To Luwu, tumbuh dari sejarah panjang, pengorbanan, serta peran besar Tana Luwu dalam perjalanan bangsa Indonesia,” tambahnya.
Lebih lanjut, Datu Luwu menegaskan bahwa perjuangan pembentukan Provinsi Tana Luwu tidak dimaksudkan sebagai upaya pemisahan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, Tana Luwu merupakan bagian penting dan sah dari NKRI.
“Perlu kami tegaskan, kami tidak meminta perpisahan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tana Luwu adalah bagian penting dan sah dari negara kesatuan ini,” tegasnya.
Ia menyebut tujuan utama perjuangan tersebut adalah menghadirkan kesejahteraan dan martabat bagi masyarakat Luwu di tanah leluhurnya sendiri.
“Yang kami perjuangkan hanyalah satu hal: agar rakyat kami hidup bahagia, bermartabat, dan berdaya di atas tanah leluhurnya sendiri,” lanjutnya.
Datu Luwu berharap para pemimpin bangsa bersedia mendengar dan memahami aspirasi masyarakat Tana Luwu yang disampaikan secara damai dan konstitusional.
“Kami berharap para pemimpin bangsa ini berkenan mendengar dan memahami suara hati rakyat Tana Luwu sebagai aspirasi yang tulus, damai, dan konstitusional,” tutupnya.

