Bagaimana Peran Perempuan Menurut Islam, Apakah Hanya dalam Keluarga?
Kaum feminis sangat prihatin dengan “pembebasan” perempuan dari harapan bahwa mereka bisa menikah dan punya anak.
Mereka justru melihat kemajuan bagi perempuan dalam pengertian kesempatan kerja, pendapatan, kesempatan untuk bereksperimen dengan hubungan seksual non-tradisional dan kekuasaan politik.
Meskipun Islam tidak melarang perempuan dari kepemilikan kekayaan dan kekuasaan, namun Islam menempatkan penekanan yang lebih besar pada pernikahan dan keluarga.
Tampaknya hal ini sesuai dengan kepentingan sebagian besar perempuan di dunia.
Meskipun mereka tidak membenci kekayaan dan kekuasaan, perhatian utamanya cenderung berpusat pada pernikahan dan keluarga.
Islam menghargai perhatian utama ini, sementara feminisme cenderung merusaknya.
Tentu saja, peran terpenting perempuan dalam Islam tidak berbeda dengan yang ditugaskan kepada laki-laki—hamba Allah.
Sebagai hamba Tuhan, laki-laki dan perempuan Muslim mengambil peran sebagai ibu dan ayah dan istri dan suami, pembeli dan penjual, guru dan murid, pekerja dan karyawan, dan lainnya. (*)

